Jumat, 20 Juni 2008

Bimbingan Konseling

  1. Buatlah suatu instrumen wawancara/daftar pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui:


    1. MOTIF dan MOTIVASI klien/siswa dalam belajar

Motif adalah dorongan atau kekuatan dari dalam diri seseorang yang mendorong orang untuk bertingkah laku atau berbuat sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam diri kita motif itu dapat berupa suatu kebutuhan, tujuan, cita-cita atau suatu hasrat/keinginan yang merupakan daya penggerak dari dalam diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu dalam mencapai suatu tujuan. Pertanyaannya, bagaimanakah caranya kita sebagai seorang pendidik untuk dapat menumbuhkan motif dan motivasi pada peserta didik?


    1. POTENSI BAWAAN klien/siswa dalam meraih kesuksesan dan kebahagiaan hidupnya

Bawaan yaitu segala sesuatu yang dibawa sejak lahir dan merupakan hasil dari keturunan, yang mencakup aspek psiko-fisik, seperti struktur otot, warna kulit, golongan darah, bakat, kecerdasaan; atau ciri-ciri kepribadian tertentu. Pembawaan pada dasarnya bersifat potensial yang perlu dikembangkan dan untuk mengoptimalkan dan mewujudkannya bergantung pada lingkungan dimana individu berada. Pembawaan dan lingkungan setiap individu akan berbeda-beda. Ada individu yang memiliki pembawaan yang tinggi dan ada pula yang sedang atau bahkan rendah. Misalnya dalam kecerdasan, ada yang sangat tinggi, normal atau bahkan sangat kurang (debil, idiot, atau embisil). Apakah penyebab anak yang mempunyai kecerdasan rendah atau debil dan sejenisnya itu?

    1. PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR klien/siswa

Para psikolog menegaskan bahwa lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap kondisi belajar anak. Penting terhadap perkembangan belajar si anak. Anak-anak itu bervariasi selaras pembawaannya, demikian pula lingkungan yang ada disekitar anak, dan di atas landasan lingkungan itulah kebudayaan mereka dibangun. Setiap anak memiliki sifat dan pengalaman yang khas, yang tidak dimiliki oleh anaklain, karena itu terciptalah perbedaan individual diantara anak. Bagaimanakah akibatnya jika pengaruh lingkungan yang tidak baik menyebabkan kondisi belajar yang kurang nyaman?


    1. KEUNIKAN PRIBADI klien/siswa

Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Sedangkan yang dimaksud dengan unik bahwa kualitas perilaku itu khas sehingga dapat dibedakan antara individu satu dengan individu lainnya. Keunikannya itu didukung oleh keadaan struktur psiko-fisiknya, misalnya konstitusi dan kondisi fisik, tampang, hormon, segi kognitif dan afektifnya yang saling berhubungan dan berpengaruh, sehingga menentukan kualitas tindakan atau perilaku individu yang bersangkutan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Bagaimana menumbuhkan pribadi yang khas atau unik pada anak yang keterbelakangan mental?


  1. Jelaskan teori belajar seperti di bawah ini:

    1. Teori Belajar Behaviorisme

Behaviorisme adalah tingkah laku manusia. Jika dikaitkan dengan teori belajar, maka menjelaskan bagaimana tingkah laku anak dalam belajar yang baik. Ini penting sekali untuk menumbuhkan kemauan belajarnya dan menumbuhkan kemampuan yang dimiliki oleh si anak. Lingkungan merupakan kunci penyebab terjadinya suatu tingkah laku. Tingkah laku biasanya terjadi/timbul dan dikendalikan oleh sebab dan akibat dari lingkungan. Bagaimanakah caranya membangun tingkah laku anak yang lingkungannya tidak menentukan untuk belajar?

    1. Teori Belajar Kognitif atau Teori Pemrosesan Informasi

Sebagai kemampuan internal yang terorganisasi, yang dapat membantu anak dalam proses belajar, proses berfikir, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Kemampuan ini menyebabkan proses berfikir seseorang unik, begitu juga cara pemecahan masalah, pengambilan keputusan dan proses belajarnya. Apakah ada aspek-aspek yang paling mendasar pada teori belajar kognitif?

    1. Teori Belajar Gestalt

Psikologi Gestalt mempelajari suatu gejala sebagai suatu keseluruhan atau totalitas dan bahwa data-data dalam psikologi Gestalt disebut sebagai fenomena (gejala). Gestalt berarti bentuk, pola keseluruhan; itu dasarnya adalah unit (kesatuan). Psikologi-psikologi Gestalt, selain mengembangkan teori-teori mengenai permasalahan pengamatan, juga mengembangkan teori mengenai problem solving dan kepribadian. Bagaimana pengamatan dari teori belajar Gestalt itu sendiri mengenai anak yang rasa kemauannya dalam belajar itu kurang?

    1. Teori Belajar Alternatif Konstruktivisme

Konstruktivisme menjadi landasan bagi beberapa teori belajar, misalnya teori perubahan konsep, teori belajar bermakna, dan teori skema. Konstruktivisme maupun teori perubahan konsep percaya bahawa dalam proses belajar seseorang mengalami perubahan konsep. Pengetahuan seseorang tidak sekali jadi, tetapi melalui proses perkembangan terus-menerus. Dalam perkembangan tersebut, ada yang mengalami perubahan besar dengan mengubah konsep lama melalui akomodasi, ada pula yang hanya mengembangkan dan memperluas konsep yang sudah ada melalui asimilasi. Jadi proses perubahan terjadi bila seorang siswa aktif atau dapat berinteraksi dengan lingkungannya. Kemungkinan perubahan terjadi pada anak atau siswa yang mempunyai keterbelakangan mental yang tinggi, karena dari uraian di atas sudah jelas bahwa perubahan itu terjadi jika anak aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Bagaimana caranya untuk menumbuhkan minat belajar siswa terhadap perubahan yang terjadi?


Perkembangan Fisik Remaja

Dalam hidupnya, setiap manusia akan mengalami berbagai tahap perkembangan. Dan salah satu tahap perkembangan yang sering menjadi sorotan adalah ketika seseorang memasuki usia remaja. Betapa tidak? Usia remaja adalah gerbang menuju kedewasaan, jika dia berhasil melalui gerbang ini dengan baik, maka tantangan-tantangan di masa selanjutnya akan relatif mudah diatasi.

Begitu sebaliknya, biladia gagal maka pada tahap perkembangan berikutnya besar kemungkinan akan terjadi masalah pada dirinya. Oleh karena itu, agar perkembangannya berjalan dengan baik, setidaknya ada lima aspek penting yang harus dicermati, baik oleh orang tua, pendidik, maupun si remaja itu sendiri.

  1. Kondisi Fisik merupakan aspek penting bagi remaja dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Biasanya mereka mempunyai standar-standar tertentu tentang sosok fisik ideal yang mereka dambakan. Misalnya, standar cantik adalah berpostur tinggi, bertubuh langsing, dan berkulit putih.

  2. Kebebasan emosional, pada umumnya remaja ingin memperoleh kebebasan emosional. Mereka ingin bebas melakukan apa saja yang mereka sukai. Tak heran, sebab dalam masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, seorang remaja memang senantiasa berusaha agar pendapat-pendapat atau pikiran-pikirannya diakui dan disejajarkan dengan orang dewasa, dalam kedudukannya yang bukan lagi sekedar objek.

  3. Interaksi Sosial, kemampuan untuk melakukan interaksi sosial juga sangat penting dalam membentuk konsep diri yang positif, sehingga dia mampu melihat dirinya sebagai orang yang kompeten dan disenangi oleh lingkungannya. Dengan demikian, maka diharapkan diadapat memiliki gambaran yang wajar tentang dirinya sesuai dengan kenyataan (tidak dikurangi atau dilebih-lebihkan).

  4. Pengetahuan terhadap kemampuan diri, setiap kelebihan atau potensi yang ada dalam diri manusia sesungguhnya bersifat laten. Artinya, ia harus digali dan terus dirangsang agar keluar secara optimal. Dengan demikian, akan terlihat sejauh mana potensi yang ada dan di jalur mana potensi itu terkonsentrasi, untuk selanjutnya diperdalam hingga dapat melahirkan karya yang berarti.

  5. Penguasaan diri terhadap nilai-nilai moral dan agama, William James, seorang psikolog yang mendalami psikologi agama mengatakan bahwa orang yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai agama cenderung mempunyai jiwa yang lebih sehat, kondisi tersebut ditampilkan dengan sikap yang positif, optimis, bahgia, serta penuh gairah dan vitalitas. Sebaliknya, orang yang memandang agama sebagaisuatu kebiasaan yang membosankan atau perjuangayangberat dan penuh beban, akan memiliki jiwa yang sakit. Dia akan dihinggapi oleh penyesalan diri, rasa bersalah, murung serta tertekan.